Bullying terus menjadi persoalan krusial yang mendera bangsa ini. Beberapa kasus kematian dan tindak kriminal terjadi karena perilaku yang merendahkan harga diri seeorang. Bahkan menurut penelitian terbaru, bullying dapat merusak sistem kekebalan tubuh seseorang.
Adalah Jenny Tung seorang penulis dari Duke University yang melakukan penelitian dan menemukan hasil bahwa ketika seekor monyet diperkenalkan ke kelompok baru, monyet baru tersebutlah yang memiliki status rendah menjadi stres dan sistem kekebalan tubuhnya menurun. Peristiwa tersebut dijadikan sebuat parameter bahwa stres sosial pada monyet yang menyerang sistem kekebalan tubuh dapat membantu memahami bagaimana stres memengaruhi manusia.
"Di alam liar, kera mewarisi tingkatan sosial mereka dari ibu mereka. Namun dalam penelitian kami, urutan pengenalan menentukan peringkat. Pendatang baru umumnya memiliki status yang lebih rendah. Ketika status beberapa kera berubah setelah pendatang baru tiba, begitu pula pola aktivitas gen sistem kekebalan tubuh mereka," jelas Tung.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan sebuah teknologi yang memungkinkan mereka untuk memindai ribuan gen dan membaca tingkat ekspresi, untuk melihat sel kekebalan kera. Alat tersebut dinamai microarray. Dalam studi ini disebutkan bahwa kera dengan status yang lebih rendah memiliki tingkat peradangan yang lebih tinggi dan perubahan tingkat hormon mereka menunjukkan mereka lebih tertekan.
Terbukti bahwa tindakan bullying pada obyek apapun akan mengakibatkan hal buruk terjadi. Untuk itu berpikirlah terlebih dahulu dan bijak memilah pola kata, bahasa dan tindakan terhadap sesaa, agar tidak terjadi penindasan yang merugikan.